Tahun 189 M: Kehancuran Dinasti Han di Tangan Dong Zhuo yang Kejam
Laduni.ID, Jakarta - Dampak dari “Pemberontakan Sorban Kuning” sangat terasa dan menguras kekuatan utama Dinasti Han. Pada tahun 189 Masehi, Kaisar Ling meninggal dengan secara mendadak, kemudian digantikan dengan anaknya yang masih kecil, Kaisar Shao.
Di Tiongkok, ketika kaisar utama masih belia, seorang wali ditunjuk untuk mendapinginya, memegang kendali pemerintahan secara tidak langsung. Peran ini mirip dengan yang dijalankan Permaisuri Irene di kekaisaran Bizantium, ketika ia bertindak sebagai wali bagi Kaisar Konstantinus VI dari tahun 780-790 Masehi.
Saat itu, wali dari Kaisar Shao adalah jenderal bernama He Jin, ia merupakan orang yang sangat setia dengan kaisar. Masalah datang, para kasim yang korup mulai merencanakan sesuatu yang buruk kepada kaisar, mereka ingin menyingkirkan seorang kaisar yang merugikan kedudukan mereka.
Rencana para kasim ini kemudian tercium oleh He Jin, sehingga memaksa He Jin meminta bala bantuan kepada panglima independen yang berkontribusi meredakan pemberontakan dahulu, dan orang itu bernama Dong Zhuo.
Dong Zhuo
Dong Zhuo merupakan seorang pemimpin di wilayah barat laut Tiongkok, ia terkenal sangat tegas, kejam, manipulatif, tidak kenal belas kasihan, dan jahat. Dong Zhuo memanfaatkan kesempatan dalam konflik internal Dinasti Han untuk masuk lebih jauh ke dalam pemerintahan. Dengan cepat Dong Zhuo mampu melibas habis para kasim korup sampai ke akar-akarnya.
Memuat Komentar ...