Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 33-35: Bersyukur, Menjaga Lisan dan Kemaluan

 
Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 33-35: Bersyukur, Menjaga Lisan dan Kemaluan
Sumber Gambar: Tim Laduni.ID, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – berikut terjemah Kitab Qami’ At-Tugyan Bab 33-35:

Cabang Ketiga Puluh Tiga: Bersyukur

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:

Artinya: “Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)

Firman Allah lainnya juga menjelaskan:

Artinya: “Allah tidak akan melakukan siksaan terhadap kamu sekalian bila kamu bersyukur dan beriman.” (QS. An-Nisa': 147)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Artinya: “Ada empat hal yang apabila semuanya ada pada diri seseorang, maka sempurnalah Islamnya, yaitu jujur, syukur, malu, dan budi pekerti yang baik.”

Dalam ajaran Islam, rasa syukur adalah bagian penting dari iman dan merupakan wujud nyata dari pengakuan terhadap nikmat yang diberikan Allah. Syukur itu sendiri terdiri dari tiga unsur yang saling terkait:

1. Mengetahui dan meyakini bahwa semua nikmat yang diterima berasal dari Allah, Zat Yang Maha Pemberi nikmat. Ini adalah bentuk pengakuan bahwa segala yang ada di dunia ini adalah pemberian dari Allah.

2. Rasa senang dan bahagia karena kenikmatan yang diberikan oleh Allah. Perasaan ini merupakan reaksi alami terhadap anugerah yang diterima, baik itu dalam bentuk materi maupun spiritual.

3. Amal perbuatan yang sesuai dengan kehendak dan keridhaan Allah. Rasa syukur yang sejati tidak hanya terletak pada perasaan atau ucapan, tetapi juga tercermin dalam tindakan nyata yang disukai oleh Allah.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN