Membaca Kembali Tulisan KH. Abdurrahman Wahid Berjudul "Tombo Ati Berbentuk Jazz?"
Laduni.ID, Jakarta - Tulisan "Tombo Ati Berbentuk Jazz?" merupakan karya KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, pertama kali dimuat di harian Kedaulatan Rakyat pada 6 Juni 2003. Artikel ini kemudian dimuat ulang dalam buku Islamku, Islam Anda, Islam Kita: Agama Masyarakat Negara Demokrasi, yang diterbitkan oleh The Wahid Institute pada 2006, halaman 261-264. Melalui tulisan ini, Gus Dur menggambarkan perpaduan antara tradisi Islam dan modernitas, khususnya dalam konteks budaya Nusantara, dengan analisis yang khas dan mendalam.
Meski berasal dari tradisi kuno, Tombo Ati masih tetap hidup di tengah modernitas, menjadi simbol upaya kaum muslimin tradisional melestarikan nilai-nilai spiritual mereka dalam dunia yang semakin modern. Tantangan modernitas sering kali membawa sajak ini keluar dari fungsi aslinya. Dalam sebuah perhelatan di Solo, Tombo Ati disajikan dalam irama jazz yang modern, menciptakan perpaduan antara tradisi dan inovasi. Transformasi ini menggambarkan pertemuan budaya tradisional dengan peradaban modern, sekaligus menunjukkan fleksibilitas budaya Islam dalam beradaptasi tanpa kehilangan identitas dasarnya. Hal ini juga menimbulkan refleksi: apakah Tombo Ati tetap mampu menyampaikan pesan moralnya, atau telah berubah menjadi sekadar hiburan?
Fenomena seperti ini mencerminkan dinamika budaya Islam dalam menghadapi tantangan zaman. Perjumpaan antara tradisi dan modernitas adalah kenyataan yang harus diterima sebagai bagian dari perkembangan masyarakat. Sama seperti
Memuat Komentar ...