Guru Spiritual Soekarno (3): Dari Penjara ke Pesantren Cikiruh Sukanegara Cianjur

 
Guru Spiritual Soekarno (3):  Dari Penjara ke Pesantren Cikiruh Sukanegara Cianjur
Sumber Gambar: Atunk, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Melanjutkan kisah dr. Raden Soeharto dalam buku autobiografinya Saksi Sejarah (1982). Ia menuturkan kisah menarik tentang interaksi Bung Karno dengan salah satu guru spiritualnya, Kyai Achmad Basyari. Kisah ini tidak hanya menggambarkan sisi lain dari kehidupan Bung Karno sebagai seorang pemimpin besar, tetapi juga mengungkapkan hubungan erat antara spiritualitas, tradisi, dan budaya dalam pembentukan karakter bangsa. 

Dr. Raden Soeharto mengisahkan bagaimana Bung Karno, di tengah jadwal yang padat, meluangkan waktu untuk mengunjungi Kyai Achmad Basyari di Pesantren Cikiruh Sukanegara Cianjur. Dalam kunjungan tersebut, Bung Karno menikmati hidangan khas yang telah menjadi favoritnya setiap kali bertamu ke pesantren. Hidangan tersebut terdiri dari nasi putih yang pulen dan wangi, ayam panggang berbumbu kemiri, serta sayur bening bayam dan jagung yang memiliki cita rasa sedikit manis. 

“Tengah malam saya dibangunkan untuk late supper. Nasi yang dihidangkan khas kegemaran Bung Karno: nasi putih yang pulen dan wangi, hangat, dengan lauk ayam panggang bumbu kemiri yang tidak terlalu halus menumbuknya dan tidak terlalu pedas, serta sayur bening, bayam dan jagung, yang agak manis rasanya. Inilah menu yang dihidangkan setiap Bung Karno berkunjung ke pesantren itu. Ia mengatakan hidangan semacam itu selain enak juga menyegarkan badan. Dan Pak Kyai berkata, menu seperti itu di zaman kerajaan Pajang dijadikan makanan standar bagi prajurit yang kembali dari medan perang.” 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN