Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 69-70: Menutupi Keburukan Orang Lain, Sabar, dan Zuhud (Membatasi Diri)

 
Terjemah Qami' At-Tugyan Bab 69-70: Menutupi Keburukan Orang Lain, Sabar, dan Zuhud (Membatasi Diri)
Sumber Gambar: Tim Laduni.ID, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – Berikut terjemah Kitab Qami’ At-Tugyan Bab 69-70:

Cabang Keenam Puluh Sembilan: Menyembunyikan (Menutupi) Cela Orang Lain

Imam Abu Ali Ad-Daqaq menceritakan sebuah kisah tentang Sayyid Hatim bin Alwan Al-Asham (semoga Allah menyucikan rohnya), yang menunjukkan keteladanan dalam menjaga perasaan orang lain. Suatu ketika, seorang wanita datang untuk menanyakan sebuah masalah. Tanpa sengaja, wanita tersebut kentut dengan suara nyaring sehingga merasa sangat malu. Menyadari hal itu, Sayyid Hatim segera berkata, “Keraskan suaramu!” Dengan kalimat itu, wanita tersebut mengira bahwa Sayyid Hatim tuli dan tidak mendengar apa yang terjadi. Hal ini membuatnya lega dan merasa tidak perlu malu. Karena tindakannya yang bijak ini, Sayyid Hatim dijuluki Al-Asham (si tuli), meskipun ia sebenarnya tidak tuli.

Adab dan Prinsip dalam Penuturan Kejelekan Orang Lain 

Dalam Islam, menuturkan kejelekan orang lain dilarang kecuali dalam keadaan tertentu yang dibenarkan syariat. Imam Suhaimi menjelaskan setidaknya ada lima belas kondisi di mana tindakan tersebut diperbolehkan:

1. Memberi arahan: Menunjukkan kesalahan seseorang dengan maksud memperbaiki pemahaman.

2. Memberi nasihat: Seperti dalam konteks pernikahan atau amanat, dengan menyampaikan fakta yang benar tentang seseorang.

3. Meluruskan kesalahan ulama: Menyebutkan kesalahan guru atau tokoh agar tidak diikuti oleh pengikutnya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN