Tahun 828 M: Kemajuan Ilmu Astronomi Pada Masa Khalifah Al-Makmun

 
Tahun 828 M: Kemajuan Ilmu Astronomi Pada Masa Khalifah Al-Makmun
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Pada masa kekhalifahan Abbasiyah, ilmu pengetyahuan mengalami puncak kejayaannya salah satunya di bidang Astronomi. Dukungan penuh Al-Makmun tidak hanya melahirkan temuan astronomi yang revolusioner pada zamannya, tetapi juga meletakkan dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam dan Eropa.

Ilmu Astronomi

Astronomi merupakan salah satu disiplin ilmu yang berkembang pesat pada masa kejayaan Islam, dan bahkan mendapatkan perhatian istimewa di kalangan para pemimpin serta ilmuwan. Hal ini disebabkan oleh ketertarikan erat antara astronomi dengan ajaran Islam.

Secara historis, tidak dapat dipastikan kapan dan siapa yang pertama kali menemukan ilmu astronomi. Namun, bangsa Mesopotamia dipandangn sebagai pelopor yang meletakkan dasar-dasar astronomi sekitar tahun 3000-2000 Sebelum Masehi. Meski begitu, perkembangan astronomi tidak hanya terbatas pada bangsa Mesopotamia, peradaban besar seperti  Sumeria, Babilonia, Mesir, Persia, China, dan India juga turut berkontribusi dalam penelitian astronomi.

Dalam tradisi Islam, astronomi dikenal dengan berbagai istilah, seperti Ilmu Al-Hai’ah, Ilm Al-Hisab, Ilm Al-Miqat, Ilm Al-Falak. Namun, di antara istilah-istilah tersebut, ilmu falak menjadi yang paling popular sebagai sinonim dari astronomi.

Perkembangan Era Abbasiyah

Perkembangan astronomi di dunia Islam mengalami percepatan luar biasa setelah dilakukannya penerjemahan karya-karya monumental dari peradaban Yunani dan India ke dalam bahasa Arab. Proses penerjemahanan ini berlangsung dalam tiga fase penting pada masa Abbasiyah.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN