Menjaga Integritas Pemimpin ketika Dihadapkan Kepentingan Negara dan Kepentingan Pribadi

 
Menjaga Integritas Pemimpin ketika Dihadapkan Kepentingan Negara dan Kepentingan Pribadi
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam sejarah Islam, Umar bin Abdul Aziz merupakan salah satu sosok pemimpin yang dikenal karena keadilan, kesederhanaan, dan keteguhannya dalam memegang prinsip-prinsip agama. Bahkan ada yang menyebut beliau sebagai khalifah kelima yang masuk dalam kategori Al-Khulafa’ Ar-Rasyidun.

Banyak kisah terkait karakter Umar bin Abdul Aziz yang selalu menjadi inspirasi dalam memahami konsep kepemimpinan yang adil dan amanah. Salah satu cerita menarik yang memperlihatkan ketelitian beliau dalam menjaga hak rakyat adalah ketika beliau memperlakukan harta negara dengan kehati-hatian yang luar biasa. Kisah ini dimuat dalam kitab At-Tibr Al-Masbuk fi Nashihah Al-Muluk karya Imam Al-Ghazali.

Dikisahkan, pada suatu malam Umar bin Abdul Aziz sedang memeriksa urusan rakyatnya di bawah cahaya lampu minyak. Ia mencatat kebutuhan dan keperluan mereka dengan penuh perhatian. Dalam kesibukan tersebut, seorang pelayan datang kepadanya untuk membahas suatu hal yang berkaitan dengan urusan rumah tangga pribadi Umar.

Pelayan itu mulai berbicara, tetapi Umar segera menghentikannya dengan berkata berikut:

أطفيء السراج وحدثني فإن هذا الدهن من بيت مال المسلمين فلا يجوز إستعماله إلا في اشغال المسلمين

“Padamkan lampu ini dahulu, lalu bicaralah denganku. Minyak lampu ini berasal dari Baitul Mal kaum Muslimin, dan tidak halal bagiku menggunakannya untuk keperluan pribadi.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN