Bencilah Perbuatan Buruknya, Jangan Orangnya
Laduni.ID, Jakarta - Dalam kitab Al-Mushannaf karya Abu Bakar Abdurrozzaq As-Shan’ani terdapat kisah menarik tentang sikap Abu Darda’ ketika melihat orang-orang yang berbuat maksiat. Tidak seperti kebanyak orang yang mencela orang-orang maksiat, justru Abu Darda’ menunjukkan sikap yang penuh kelembutan dalam meresponsnya. Beliau tidak membenci pelaku maksiat, tetapi perbuatan maksiat itulah yang dibencinya.
Abu Qilabah bercerita, suatu hari Abu Darda melewati kelompok orang yang sedang mencela dan memaki-maki seorang laki-laki yang gemar berbuat dosa.
Abu Darda’ berkata, “Apa alasan kalian memaki demikian. Andai lelaki ini tercebur ke dalam sumur, apakah kalian bersedia mengeluarkannya?”
Jawab mereka, “Ya.”
Abu Darda’ melanjutkan, “Oleh karena itu, janganlah kalian mencela saudara kalian sendiri. Pujilah Allah SWT yang telah menyelamatkan kalian.”
Mereka bertanya balik, “Apakah engkau tidak membencinya?”
Mendengar pertanyaan itu, Abu Darda’ lalu menjawabnya dengan tegas, “Yang aku benci hanya perbuatan buruknya. Ketika dia sudah meninggalkan amal buruknya, maka ia adalah saudaraku.”
Abu Darda’ menunjukkan sikap kelembutan dan kasih sayang, tanpa meninggalkan prinsip menentang maksiat itu sendiri. Sikap seperti ini mencerminkan semangat dakwah yang tidak hanya fokus pada tindakan memperbaiki, tetapi juga membangun jembatan empati agar pelaku maksiat merasa diterima dan tidak terasingkan.
Memuat Komentar ...