Mengapa pada Masa Abbasiyah Lebih Banyak Berdiri Dinasti-Dinasti Kecil Dibanding Masa Umayyah?

 
Mengapa pada Masa Abbasiyah Lebih Banyak Berdiri Dinasti-Dinasti Kecil Dibanding Masa Umayyah?
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: Laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Pada masa Dinasti Abbasiyah, wilayah kekuasaan Islam memang mengalami fragmentasi menjadi dinasti-dinasti kecil, berbeda dengan Dinasti Umayyyah yang berhasil mempertahankan pusat kekuasaan yang relatif terpusat di Damaskus meskipun wilayahnya luas.

Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa faktor utama yang berkaitan dengan struktur pemerintahan, kondisi sosial-politik, serta perubahan budaya pada masa Abbaisyah dibandingkan dengan masa Umayyah.

Terdapat 3 hal menonjol yang membedakan pemerintahan dua dinasti tersebut yaitu:

Model Pemerintahan dan Administrasi

Pada masa Dinasti Umayyah, model pemerintahan bersifat sentralistik, yang berarti bahwa kekuasaan terkonsentrasi pada khalifah di Damaskus. Dalam pemerintahan pusat, Dinasti Umayyah memberikan pengawasan ketat terhadap setiap gubernur, memberikan wewenang yang terbatas dan jika gubernur dianggap gagal, mereka akan langsung dicopot dan diganti. Administrasi Dinasti Umayyah juga relatif sederhana dibandingkan dengan Dinasti Abbasiyah, mereka mengadopsi model pemerintahan yang sebagian besar berbasis tradisi Arab dan terpengaruh oleh budaya Bizantium di Suriah, sehingga tidak terlalu terfragmentasi.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN