Hijrah Pertama dalam Islam
Laduni.ID, Jakarta - Ketika Nabi SAW melihat beratnya penderitaan yang ditanggung Muslim, sementara beliau tidak dapat melindungi mereka, maka beliau bersabda, “Sebaiknya kalian pergi ke Abisinia, karena negeri itu dipimpin seorang raja yang di bawah kekuasaanya tidak ada yang terzalimi. Abisinia adalah negeri yang ideal. Pergilah ke sana sampai Allah memberi kalian jalan keluar dari masalah kalian.”
Maka, tanpa ragu lagi, berangkatlah sebagian kaum Muslim ke Abisinia lantaran mencemaskan keburukan, dan demi menyelamatkan agama mereka. Inilah hijrah pertama dalam Islam. Para Muhajirin yang berangkat dalam rombongan pertama, di antaranya adalah Utsman bin Affan beserta istrinya, Ruqayyah binti Rasulullah SAW, Abu Hudzaifah beserta istrinya, Az-Zubair bin Al-Awwam, Mush’ab bin Umair, dan Abdurrahman bin ‘Auf. Akhirnya, delapan puluh lebih sahabat berkumpul di Abisinia. (Riwayat ini shahih sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Hisyam dalam kitab As-Sirah An-Nabawiyah, jilid1, hlm. 133. Lihat pula dalam kitab Fathul Bari, jilid 7, hlm. 130)
Melihat perkembangan itu, kaum Kafir Quraisy segera mengutus Abdulllah bin Abu Rabi’ah dan Amr bin Al-‘Ash (sebelum masuk Islam) untuk menemui Raja Najasyi. Mereka membawa banyak hadiah persembahan untuk sang raja, para pembantunya, dan juga para pemuka Nasrani di sana dengan harapan mereka bersedia mengusir kaum Muslim dari Abisinia dan menyerahkan kembali kepada kaum Kafir Quraisy.
Memuat Komentar ...