Membaca Kembali Tulisan Azyumardi Azra Berjudul "NU Pasca-Lirboyo"
Laduni.ID, Jakarta - Artikel "NU Pasca-Lirboyo" karya Prof. Azyumardi Azra (1955-2022), yang dimuat Forum Keadilan pada 5 Desember 1999, tetap relevan dalam memahami dinamika hubungan organisasi berbasis agama seperti Nahdlatul Ulama (NU) dengan politik di Indonesia saat ini. Artikel ini menggarisbawahi dilema klasik yang dihadapi NU: menjaga karakter sosial-keagamaannya sembari terlibat dalam politik praktis, sebuah tantangan yang terus hadir hingga sekarang.
Dalam konteks masa kini, NU masih memegang posisi signifikan dalam lanskap sosial, politik, dan keagamaan di Indonesia. Keterlibatan tokoh-tokoh NU dalam politik nasional, termasuk banyaknya kader NU yang menduduki posisi strategis di pemerintahan, menunjukkan bahwa bayangan dilema yang dibahas dalam artikel tersebut masih terasa. Seperti yang terjadi pada masa Gus Dur, hubungan erat antara NU dan politik sering kali menjadi sorotan, terutama ketika ada tuntutan untuk menjaga NU tetap pada jalur Khittah 1926 yang menjauhkan organisasi dari politik praktis.
Sosok-sosok seperti KH. Sahal Mahfudz dalam artikel tersebut, yang diharapkan mampu menjadi jembatan antara intelektualisasi dan keulamaan, juga masih sangat relevan dalam konteks pengembangan sumber daya manusia NU saat ini. Kebutuhan untuk mendorong generasi muda NU agar tidak hanya terlibat dalam politik praktis tetapi juga mengembangkan wacana intelektual dan sosial-keagamaan yang lebih luas tetap menjadi isu strategis. Hal ini penting untuk memastikan NU tidak hanya relevan di kancah politik, tetapi juga mampu menjadi agen transformasi sosial dan intelektual di tengah masyarakat.
Memuat Komentar ...