Ketika Wali Juraij Mengabaikan Panggilan Ibunya
Laduni.ID, Jakarta - Dalam sebuah Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahih Muslim, terdapat kisah yang penuh hikmah yang disampaikan oleh Rasulullah tentang Juraij, seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil. Juraij juga dikenal masyhur sebagai wali Allah. Namun, ada satu peristiwa yang membuatnya difitnah oleh masyarakat.
Dikisahkan, Juraij membangun sebuah tempat ibadah khusus “shuma’ah”, semacam surau dari tanah liat untuk mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada Allah.
Suatu hari, saat Juraij sedang khusyuk dalam shalat sunnah, ibunya datang memanggil:
يَا جُرَيْجُ!
“Hai Juraij!”
Juraij, yang sedang berdiri beribadah sunnah, khusyuk di hadapan Allah, bertanya dalam hati:
يَا رَبِّ، أُمِّي وَصَلَاتِي، أَيُّهُمَا أُقَدِّمُ؟
“Ya Rabb, ibuku atau shalatku, mana yang harus aku dahulukan?”
Ternyata, ia memutuskan untuk melanjutkan shalatnya. Sang ibu pun kecewa dan pergi.
Keesokan harinya, ibunya datang lagi memanggil Juraij. Sama seperti sebelumnya, Juraij bergulat dengan dilema yang sama. Ia kembali memilih shalatnya, dan ibunya pergi dengan hati yang semakin sedih. Pada hari ketiga, hal yang sama terulang. Kali ini, ibunya merasa sangat kecewa hingga terpaksa berdoa:
اللَّهُمَّ لَا تُمِتْهُ حَتَّى تُرِيَهُ وُجُوهَ الْمُومِسَاتِ
Memuat Komentar ...