Gus Dur Melampaui Zaman dengan Spiritualitas dan Realitas
Laduni.ID, Jakarta - KH. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur, adalah sosok yang sulit dipisahkan dari berbagai diskursus penting di Indonesia. Dari politik, kebudayaan, hingga spiritualitas, Gus Dur selalu membawa cara pandang yang melampaui zaman.
Di tengah kompleksitas identitasnya sebagai kyai, politisi, budayawan, dan pemikir, Gus Dur tetap konsisten menjadi “jembatan” yang menghubungkan berbagai dimensi kehidupan.
Dari berbagai pengalaman perjalanan hidup itu, Gus Dur menjadi sosok yang dikenal luas oleh banyak kalangan. Tidak saja umat Islam, bahkan berbagai penganut agama dan kepercayaan lainnya menaruh hormat kepadanya. Tidak hanya di kalangan nasional, bahkan namanya diperhitungkan di kancah internasional.
Sebagai tokoh besar yang melampaui zamannya, pernyataan-pernyataannya sering kali menjadi rujukan dan menginspirasi banyak orang. Salah satu ungkapannya yang paling mendalam, ditegaskan bahwa guru spiritualitasnya adalah realitas, dan sebaliknya, realitas itu mengasah ketajaman spiritualitasnya.
Gus Dur dan Gagasan yang Melampaui Zaman
Banyak gagasan Gus Dur yang meski dianggap kontroversial di zamannya, justru terbukti memiliki relevansi hingga kini. Contohnya adalah pandangannya tentang pluralisme. Di saat banyak tokoh agama masih memandang pluralitas sebagai ancaman, Gus Dur justru menyebutnya sebagai kekayaan. Baginya, perbedaan bukanlah sesuatu yang perlu dihindari, tetapi dirayakan. Ia mengajarkan bahwa keharmonisan tidak mungkin tercapai tanpa pengakuan terhadap keberagaman.
Memuat Komentar ...