Tahun 1599 M: Duel Berdarah, Cornelis de Hotman Melawan Laksamana Wanita

 
Tahun 1599 M: Duel Berdarah, Cornelis de Hotman Melawan Laksamana Wanita
Sumber Gambar: Dinas Kebudayaan

Laduni.ID, Jakarta - Malahayati adalah salah satu tokoh perempuan paling luar biasa dalam sejarah Nusantara, terkhusus Aceh. Namanya melekat erat dengan keberanian dan kecerdikannya sebagai pemimpin militer dari Kesultanan Aceh. Di masanya, ia memegang jabatan tertinggi sebagai seorang laksamana, menjadikannya perempuan pertama di Nusantara yang menduduki posisi tersebut.

Sosok Malahayati tidak hanya dikenal sebagai pelindung wilayah Aceh saja, tetapi juga sebagai simbol perjuangan melawan kolonialisme Eropa yang berusaha mendominasi perdagangan dan kekayaan Nusantara.

Laksamana

Malahayati lahir pada tahun 1550 Masehi di Aceh Besar, ayahnya merupakan seorang laksamana terkemuka pada masanya bernama Mahmud Syah, kakeknya bernama Sultan Salahuddin Syah, yang merupakan keturunan dari Sultan Ibrahim Mughayat Syah, pendiri Kesultanan Aceh. Dengan silsilah keluarga yang bergelimang prestasi dan kehormatan, Malahayati tumbuh dengan warisan darah biru yang mencerminkan keberanian dan kecerdasan khas bangsawan Aceh.

Semasa hidupnya, ia mengasah kemampuan militernya dengan menempuh pendidikan tinggi di Ma’had Baitul Maqdis, sebuah lembaga pendidikan militer bergengsi yang telah melahirkan para perwira pemberani dan hebat yang terletak di Kutaraja, pusat pemerintahan Kesultanan Aceh.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN