Hikmah di Balik Kisah Alqamah: Pentingnya Mengutamakan Keridhoan Ibu di atas Kepentingan Istri

 
Hikmah di Balik Kisah Alqamah: Pentingnya Mengutamakan Keridhoan Ibu di atas Kepentingan Istri
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam kitab Irsyadul Ibad karya Syaikh Zainuddin Al-Malibari, terdapat kisah yang sarat hikmah tentang seseorang yang memilih lebih mementingkan istri daripada ibunya. Di dalamnya mengandung pelajaran berharga yang harus diperhatikan untuk kebaikan hidup yang akan kita jalani.

Kisah yang dimaksud menceritakan seorang sahabat bernama Alqamah yang dikenal sebagai pribadi yang rajin beribadah. Ia tekun melaksanakan shalat, puasa, dan bersedekah. Namun, saat ajal menjemput, Alqamah menghadapi kesulitan mengucapkan kalimat syahadat. Hal ini membuat istrinya panik dan mengirimkan utusan kepada Rasulullah SAW untuk mengabarkan kondisi tersebut.

Rasulullah SAW mengutus Ammar, Bilal, dan Shuhaib untuk membantu Alqamah melafadhkan syahadat. Sayangnya, lidahnya tetap kelu.

Rasulullah SAW kemudian bertanya apakah salah satu dari orang tua Alqamah masih hidup. Para sahabat menjawab bahwa ibunya masih hidup, meski sudah lanjut usia. Akhirnya Rasulullah SAW meminta agar sang ibu datang, tetapi juga memperbolehkannya tinggal di rumah jika tidak mampu berjalan.

Sang ibu akhirnya datang dengan tongkat, dan Rasulullah SAW menyambutnya. Beliau bertanya tentang hubungan Alqamah dengan ibunya. Sang ibu menjelaskan bahwa Alqamah adalah orang yang rajin beribadah, tetapi ia lebih mendahulukan istrinya daripada dirinya, sehingga ia merasa tidak puas dan marah kepadanya. Rasulullah SAW pun menyimpulkan bahwa kemarahan sang ibu telah menghalangi Alqamah dari kemudahan mengucapkan syahadat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN