Tahun 630 M: Perang yang Dimenangkan Rasulullah SAW Tanpa Pertumpahan Darah
Laduni.ID, Jakarta - Perang Tabuk merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang mencerminkan kebijakan strategis dan diplomasi Rasulullah SAW. Perang ini terjadi pada bulan Rajab tahun 9 Hijriah (630 Masehi). Pada masa itu, Kekaisaran Bizantium, sebagai salah satu kekuatan besar dunia, merasa terancam oleh pesatnya perkembangan Islam. Kekaisaran ini], yang sebelumnya mendominasi kawasan timur Laut Mediterania, khawatir akan munculnya kekuatan baru yang mampu mengganggu stabilias wilayahnya.
Kaum Musllimin
Telah sampai kepada Rasulullah SAW kabar bahwa Kekaisaran Romawi Timur (Bizantium) tengah memobilisasi pasukan besar untuk menyerang kawasan Arab bagian utara. Persiapan pasukan tersebut diduga bertujuan untuk membalas kemenangan pasukan Muslim dalam perang sebelumnya sekaligus menghalangi pengaruh Islam yang semakin meluas hingga ke wilayah perbatasan mereka.
Informasi tentang rencana serangan Bizantium terhadap kaum Muslimin memicu keputusan Rasulullah SAW untuk memobilisasi pasukan ke Tabuk. Dalam langkah ini, Rasulullah SAW menunjukkan kepemimpinannya yang visioner dengan memutuskan untuk memimpin langsung ekspedisi tersebut. Perang Tabuk menjadi ekspedisi militer terbesar yang melibatkan umat Muslim pada masa itu, sekaligus tercatat sebagai peristiwa militer terakhir yang diikuti oleh Nabi Muhammad SAW sebelum wafat.
Perang yang Sulit
Ketika itu, kondisi cuaca di tanah Arab sedang mengalami masa transisi antara akhir musim panas dan awal musim gugur, sebuah periode di mana suhu udara masih menyengat panas sekali. Kondisi ini semakin berat dengan perjalanan panjang dari Madinah menuju wilayah Syam yang dikenal memiliki medan yang cukup sulit.
Memuat Komentar ...