Hukum Mengusap dan Mencium Makam Rasulullah SAW

 
Hukum Mengusap dan Mencium Makam Rasulullah SAW
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam khazanah Islam, persoalan terkait adab dan perilaku terhadap Rasulullah SAW, baik semasa hidup maupun setelah beliau wafat, merupakan topik yang penuh dengan penghormatan dan kecintaan. Salah satu isu yang kerap dibahas adalah hukum mengusap dan mencium makam Rasulullah SAW.

Diceritakan bahwa Abdullah bin Umar, putra sahabat Umar bin Khattab, tidak menyukai tindakan mengusap makam Rasulullah SAW. Menurut pandangan Abdullah bin Umar, sebagaimana dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki dalam kitabnya Mafahim Yajibu An Tushohhah, disebutkan bahwa mengusap makam Rasulullah SAW dianggap sebagai perbuatan yang kurang sopan. Abdullah bin Umar memandang bahwa menghormati Rasulullah SAW lebih tepat dilakukan dengan doa dan dzikir, shalawat, bukan dengan tindakan fisik pada makam beliau.

Namun, menariknya, pendapat ini ternyata tidak diikuti oleh semua ulama. Misalnya, Imam Ahmad bin Hanbal memiliki pandangan yang berbeda. Ketika ditanya tentang hal ini, Imam Ahmad justru menilai bahwa mengusap dan mencium makam Rasulullah SAW adalah perbuatan yang wajar dan merupakan ekspresi cinta serta penghormatan.

Tetapi kemudian, pertanyaan yang sering muncul adalah; Jika tindakan ini benar, mengapa para sahabat tidak mengusap makam Rasulullah SAW? Jawabannya dapat kita temukan dalam konteks sejarah dan interaksi mereka dengan Rasulullah SAW.

Sayyid Muhammad menjelaskan, bahwa para sahabat hidup di zaman Rasulullah SAW dan memiliki banyak kesempatan untuk menunjukkan cinta mereka secara langsung kepada beliau. Dalam berbagai riwayat disebutkan bagaimana para sahabat memuliakan Rasulullah SAW. Para sahabat kerap mencium tangan beliau sebagai bentuk penghormatan dan cinta. Ketika Rasulullah SAW berwudu, para sahabat berebut air yang beliau gunakan. Mereka bahkan menyimpan air tersebut untuk mendapatkan berkah. Dalam konteks lain, saat Rasulullah SAW melakukan tahallul dalam ibadah haji, para sahabat berebut potongan rambut beliau. Bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan, dahak Rasulullah SAW hampir tidak pernah menyentuh tanah karena para sahabat berlomba-lomba mengambilnya dan mengusapkan ke wajah mereka.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN