Fadli Zon dan Ismail Fajrie Alatas Bicara soal Sejarah, Kebangsaan, dan Membangun Tanah Air

 
Fadli Zon dan Ismail Fajrie Alatas Bicara soal Sejarah, Kebangsaan, dan Membangun Tanah Air
Sumber Gambar: Antara/as.nyu.edu, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Dalam obrolan antara Fadli Zon dan Ismail Fajrie Alatas, terungkap berbagai pemikiran menarik yang menggambarkan perjalanan akademik dan intelektual Alatas yang kerap disapa Aji ini. Hal ini juga refleksi kritis Fadli Zon mengenai politik identitas, nasionalisme, dan tantangan akademis global. Obrolan ini mengungkapkan cara pandang keduanya terhadap dinamika identitas dan negara, serta bagaimana keduanya merenungkan peran sejarah dan budaya dalam membentuk identitas politik.

Fadli Zon yang kini menjabat sebagai Menteri Kebudayaan RI ini membuka obrolan dengan memperkenalkan Aji sebagai seorang akademisi yang memiliki pemahaman mendalam dan komprehensif tentang Timur Tengah dan dunia Islam.

"Saya kedatangan seorang scholar, seorang ilmuwan yang bermukim di New York, Amerika Serikat, seorang yang mengajar di New York University, yang sudah cukup lama menggeluti kajian tentang Timur Tengah dan Islam," ujarnya.

Fadli Zon dengan penuh kekaguman menggambarkan perjalanan karier Aji, yang kini berada di level asisten profesor, dan bagaimana seorang Indonesia bisa mengajar di universitas terkemuka di Amerika Serikat. Ia kemudian menantang Aji untuk menceritakan bagaimana bisa sampai di posisi tersebut, serta alasan mengapa ia memilih fokus pada kajian Timur Tengah dan Islam.

Ismail Fajrie Alatas pun berbagi cerita tentang latar belakangnya. Dia memulai perjalanan intelektualnya di Jakarta, melanjutkan pendidikan ke Melbourne, dan akhirnya menempuh pendidikan S1 di Universitas Melbourne dengan mengambil sejarah.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN