Kebijaksanaan Syaikh Abdul Wahab As-Sya’roni dalam Mengapresiasi Kebijakan Pemimpin
Laduni.ID, Jakarta - Dalam kitab Al-Minan Al-Kubro, Syaikh Abdul Wahab As-Sya’roni memaparkan berbagai hikmah dari sikap penerimaan terhadap takdir Allah, termasuk dalam hal keputusan-keputusan yang diambil oleh pemimpin dan keadaan sosial yang terjadi di masyarakat. Salah satu kisah yang menarik adalah bagaimana beliau memberi contoh keteladanan dalam menghormati kebijakan pemerintah meskipun secara sekilas tampak tidak ideal.
Pada suatu masa, seorang sultan mengangkat seorang qadli (hakim) yang dikenal memiliki sifat fasik. Pengangkatan ini tentu saja memicu kontroversi di masyarakat. Banyak orang mempertanyakan keputusan itu dan mulai meragukan keabsahan keputusan-keputusan hukum yang dibuat oleh qadli tersebut. Namun, Syaikh Abdul Wahab As-Sya’roni menunjukkan sikap yang berbeda.
Beliau justru menegaskan bahwa keputusan-keputusan hukum yang diambil oleh qadli tersebut tetap sah. Menurutnya, meskipun qadli tersebut fasik, ia tetap memiliki wewenang sebagai hakim karena kedudukannya telah ditetapkan oleh penguasa yang sah. Syaikh Sya’roni berpendapat bahwa keadilan dalam keputusan hukum lebih bergantung pada sistem dan institusi yang Allah takdirkan berjalan melalui pemimpin, bukan semata-mata pada sifat pribadi individu.
Dalam suatu kasus, seorang lelaki datang kepada Syaikh Abdul Wahab As-Sya’roni dengan niat untuk menikahkan putrinya kembali. Lelaki tersebut beranggapan bahwa akad nikah pertama putrinya tidak sah karena dilakukan oleh
Memuat Komentar ...