Sifat ‘Ujub yang Menjadi Sumber Kehancuran Spiritual

 
Sifat ‘Ujub yang Menjadi Sumber Kehancuran Spiritual
Sumber Gambar: Freepik, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - ‘Ujub, atau perasaan bangga yang berlebihan terhadap diri sendiri, adalah penyakit hati yang sangat berbahaya. Dalam Islam, ‘ujub bukan hanya dianggap sebagai dosa, tetapi juga salah satu pintu masuk setan untuk menyesatkan manusia. Rasulullah telah memperingatkan umatnya agar menjauhkan diri dari sifat ini karena dampaknya yang buruk terhadap keimanan, amal, dan hubungan dengan sesama.

Rasulullah SAW bersabda:

ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ، وَهَوًى مُتَّبَعٌ، وَإِعْجَابُ الْمَرْءِ بِنَفْسِهِ

“Tiga hal yang membinasakan; kekikiran yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan seseorang yang ujub terhadap dirinya sendiri.” (HR. Al-Baihaqi)

‘Ujub adalah perasaan kagum terhadap diri sendiri karena kelebihan atau amal yang dimiliki, sehingga melahirkan sikap sombong, lupa akan dosa, dan merasa lebih baik daripada orang lain. Sifat ini sering kali membuat seseorang kehilangan kesadaran bahwa semua kelebihan yang dimilikinya berasal dari Allah semata.

Dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, terkait ‘ujub ini Imam Al-Ghazali mengatakan berikut:

اعْلَمْ أَنَّ آفَاتِ الْعُجْبِ كَثِيرَةٌ فَإِنَّ الْعُجْبَ يَدْعُو إِلَى الْكِبْرِ لِأَنَّهُ أحد أسبابه كما ذكرناه فَيَتَوَلَّدُ مِنَ الْعُجْبِ الْكِبْرُ وَمِنَ الْكِبْرِ الْآفَاتُ الْكَثِيرَةُ الَّتِي لَا تَخْفَى هَذَا مَعَ الْعِبَادِ وَأَمَّا مَعَ اللَّهِ تَعَالَى فَالْعُجْبُ يَدْعُو إِلَى نِسْيَانِ الذُّنُوبِ وَإِهْمَالِهَا فَبَعْضُ ذُنُوبِهِ لَا يَذْكُرُهَا ولا يتفقدها لظنه أنه مستغن عن تفقدها فينساها وما يتذكره منها فيستصغره ولا يستعظمه فلا يجتهد في تداركه وتلافيه بَلْ يَظُنُّ أَنَّهُ يُغْفَرُ لَهُ

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN