Tahun 1947-1948 M: Benarkah Gandhi Terlalu Memihak Muslim? Narasi di Balik Pembunuhan Sang Mahatma

 
Tahun 1947-1948 M: Benarkah Gandhi Terlalu Memihak Muslim? Narasi di Balik Pembunuhan Sang Mahatma
Sumber Gambar: Laduni.id

Laduni.ID, Jakarta – Mahatma Gandhi merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah India bahkan Dunia. Lahir pada 2 Oktober 1869 Masehi di Porbandar, Gujarat, Gandhi dikenal sebagai pemimpin gerakan kemerdekaan India yang mengedepankan prinsip non-kekerasan. Melalui strategi ini, ia berhasil menginspirasi jutaan orang dalam perjuangan melawan kolonialisme Inggris, hingga akhirnya India mencapai kemerdekaaanya pada 15 Agustus 1947 Masehi.

India-Pakistan

Salah satu peristiwa paling tragis di Asia Selatan terjadi di tahun yang sama, Hindu dan Pakistan berpisah. Keputusan untuk membagi wilayah bekas jajahan Inggris menjadi dua Negara berdasarkan agama (India sebagai Negara mayoritas Hindu dan Pakistan sebagai Negara mayoritas Muslim) memicu kekerasan massal yang menelan ratusan ribu korban jiwa dan menyebabkan migrasi besar-besaran kedua belah pihak.

Kelompok Hindu dan Sikh di Pakistan melakukan serangan terhadap komunitas Muslim, sementara komunitas Muslim di India juga menghadapi serangan serupa. Pembantaian, penculikan, dan kekerasan seksual terjadi di berbagai wilayah, menciptakan kebencian menedalam di antara kelonpok.

Dalam situasi yang penuh dengan kekacauan ini, Gandhi berusaha untuk meredakan konflik dengan menekankan pentingnya persatuan dan harmoni antaragama. Gandhi berkeliling ke berbagai wilayah yang dilanda konflik, menyerukan perdamaian dan menengahi pertikaian antaragama. Ia bahkan melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes terhadap kekerasan dan ketidakadilan yang terjadi.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN