Pandangan Islam terhadap Fenomena “Brain Rot” di Kalangan Generasi Masa Kini
Laduni.ID, Jakarta - Di era digital saat ini, fenomena “brain rot” semakin marak terjadi, terutama di kalangan generasi muda masa kini yang banyak mengonsumsi konten receh dan tidak bermanfaat. Dalam analisis Google Trends, istilah ini sebenarnya telah digunakan pada tahun 2004, kemudian mulai banyak digunakan sejak tahun 2010 dan mulai populer pada tahun 2023. Sampai saat ini persoalan brain rot elah menjadi isu yang dikhawatirkan oleh banyak kalangan. Bahkan, terkait istilah ini, pada bulan Desember 2024 Oxford University Press menyatakan bahwa brain rot terpilih menjadi Oxford Word of the Year 2024.
Brain rot atau “pembusukan otak” merupakan istilah yang menggambarkan kondisi menurunnya kualitas berpikir akibat terlalu banyak terpapar informasi receh,—bahkan merusak—yang tidak memiliki nilai edukatif sama sekali. Hal ini dapat berujung pada berkurangnya produktivitas, lemahnya daya analisis, serta hilangnya kesadaran akan hal-hal yang lebih bermakna dalam kehidupan.
Dalam laporan newportinstitute.com,—Brain Rot: The Impact on Young Adult Mental Health—dideskripsikan secara psikologis, bahwa brain rot menggambarkan perihal mengenai penggunaan gadget secara berlebihan, seperti menghabiskan banyak waktu di dunia maya, yang dapat mengakibatkan letargi,—suatu keadaan di mana terjadi penurunan kesadaran dan pemusatan perhatian serta kesiagaan—pikiran berkabut, kemerosotan fungsi kognitif, dan berkurangnya rentang perhatian pada seseorang.
Memuat Komentar ...