Empat Peristiwa Besar NU di GBK: Jejak Sejarah Kebesaran di Panggung Nasional
![Empat Peristiwa Besar NU di GBK: Jejak Sejarah Kebesaran di Panggung Nasional](https://www.laduni.id/panel/themes/default/uploads/post/laduniid-a8da2884-7fab-43b8-820b-5ffdf85eaebd.jpg)
Laduni.ID, Jakarta - Gelora Bung Karno (GBK) memiliki tempat istimewa dalam sejarah Nahdlatul Ulama (NU). Stadion megah yang dibangun pada era Presiden Soekarno ini telah menjadi saksi berbagai perhelatan akbar yang menegaskan kebesaran NU sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Beberapa momentum bersejarah NU di GBK terjadi pada tahun 1966, 1992, 2008, dan 2011.
1. Harlah ke-40 NU (1966): Samudra Hijau di Tengah Ketidakstabilan Politik
Untuk pertama kalinya, NU menggunakan GBK pada peringatan hari lahir (harlah) ke-40 yang digelar pada 31 Januari 1966. Saat itu, NU dipimpin oleh KH. Abdul Wahab Hasbullah dan KH. Idham Chalid. Keduanya berpidato di hadapan ratusan ribu warga NU, bersama Presiden Soekarno yang turut hadir.
Momentum ini sangat penting dalam sejarah Indonesia, karena berlangsung hanya empat bulan setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965. Saat itu, tuntutan pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI) semakin menguat, bahkan berimbas pada desakan terhadap Presiden Soekarno.
Menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam buku Api Sejarah 2, perayaan NU di GBK berhasil mengubah wajah Jakarta yang sebelumnya didominasi simbol palu arit peninggalan PKI, menjadi lautan hijau lambang kebesaran NU. Abdul Mun’im DZ mencatat bahwa NU menjadi kekuatan rakyat yang mampu menjaga stabilitas nasional bersama tentara, di saat PKI telah runtuh, PNI tercerai-berai, dan Masyumi telah lama bubar.
2. Rapat Akbar 1992: Keteguhan NU dalam Menjaga Pancasila
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...