Ancaman dan Doa Nabi untuk Pemimpin yang Menipu dan Berlaku Kasar pada Rakyat

 
Ancaman dan Doa Nabi untuk Pemimpin yang Menipu dan Berlaku Kasar pada Rakyat
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Kepemimpinan dalam Islam adalah amanah besar yang tidak hanya berkonsekuensi di dunia, tetapi juga di akhirat. Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk mengayomi rakyatnya dengan adil, jujur, dan penuh kasih sayang. Namun, sejarah dan kenyataan menunjukkan bahwa tidak sedikit pemimpin yang menyalahgunakan kekuasaannya dengan menipu dan berlaku kasar terhadap rakyat. Dalam ajaran Islam, tindakan seperti ini mendapatkan ancaman serius, sebagaimana dijelaskan dalam sejumlah hadis Nabi Muhammad SAW.

Ancaman bagi Pemimpin yang Menipu Rakyat

Rasulullah SAW dengan tegas memperingatkan para pemimpin yang mengkhianati kepercayaan rakyatnya. Salah satu hadis yang menggambarkan ancaman bagi pemimpin yang menipu rakyatnya adalah sebagai berikut:

مَا مِنْ عَبْدٍ يَسْتَرْعِيْهِ اللَّهُ رَعِيَّةً يَمُوْتُ يَوْمَ يَمُوْتُ وَهُوَ غَاشٌّ لِرَعِيَّتِهِ إِلَّا حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ

“Tidaklah seorang hamba yang diberi amanah oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu ketika ia wafat dalam keadaan menipu rakyatnya, kecuali Allah akan mengharamkan surga baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menunjukkan betapa beratnya konsekuensi bagi pemimpin yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Pengkhianatan terhadap rakyat tidak hanya menyebabkan penderitaan di dunia, tetapi juga membawa petaka di akhirat. Allah mengharamkan surga bagi pemimpin yang menipu rakyatnya, menunjukkan bahwa perbuatan tersebut merupakan dosa besar yang tidak bisa dianggap remeh.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN