Mendidik dengan Bijaksana seperti Teladan Kyai Sahal Mahfudz dalam Menghindari Kekerasan

 
Mendidik dengan Bijaksana seperti Teladan Kyai Sahal Mahfudz dalam Menghindari Kekerasan
Sumber Gambar: tebuireng.co, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Fenomena kekerasan dalam dunia pendidikan hingga kini masih menjadi persoalan yang belum sepenuhnya teratasi. Meskipun telah ada berbagai regulasi yang mengatur dan memberikan sanksi bagi pelaku kekerasan atau bullying, kasus-kasus serupa masih kerap terjadi.

Salah satu faktor utama yang melatarbelakangi fenomena tersebut adalah kurangnya kesabaran dan kearifan para pendidik dalam menghadapi perilaku peserta didik yang beragam. Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam buku “Kiai Sahal: Sebuah Biografi” yang menggambarkan bagaimana Kyai Sahal Mahfudz menanamkan pendidikan tanpa kekerasan.

Sebagaimana diketahui, bahwa setiap anak memiliki karakter dan pola pikir yang berbeda. Ada yang mudah menerima nasihat, tetapi ada pula yang tetap bersikeras meskipun telah berkali-kali diberikan pemahaman. Dalam kondisi seperti ini, sistem hukuman tetap diperlukan, tetapi bukan dalam bentuk kekerasan fisik atau psikologis. Hukuman dalam pendidikan haruslah bersifat mendidik, bukan mencederai. Kesabaran dan kebijaksanaan guru sangat dibutuhkan agar proses pendidikan berlangsung dengan baik tanpa adanya unsur kekerasan.

Kyai Sahal Mahfudz merupakan salah satu contoh ulama yang menerapkan prinsip mendidik tanpa kekerasan. Beliau dikenal sebagai pendidik yang selalu menggunakan cara-cara bijaksana dalam menghadapi santrinya yang melanggar aturan. Jika ada santri yang terlambat datang ke sekolah, misalnya, hukumannya bukan berupa hukuman fisik, melainkan tugas membaca shalawat sebanyak 100 kali di depan kelas. Untuk pelanggaran yang lebih serius, Kyai Sahal tidak memberikan hukuman langsung, melainkan dengan “puasa bicara” terhadap santri tersebut. Pendekatan ini ternyata jauh lebih efektif dibandingkan dengan hukuman fisik yang justru bisa menimbulkan kebencian dan dendam.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN