Keutamaan Tradisi Meminta Maaf dalam Islam, Terutama Menjelang Ramadhan

 
Keutamaan Tradisi Meminta Maaf dalam Islam, Terutama Menjelang Ramadhan
Sumber Gambar: Pinterest, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Islam adalah agama yang menjunjung tinggi akhlak dan adab dalam pergaulan sosial. Salah satu ajaran mulia dalam Islam adalah meminta maaf, baik dalam konteks pergaulan sehari-hari maupun ketika seseorang telah melakukan kesalahan terhadap orang lain. Permintaan maaf tidak hanya bernilai etis, tetapi juga memiliki kedudukan hukum yang dapat bersifat sunnah maupun wajib.

Perbuatan meminta maaf dalam Islam memiliki dua kategori utama: sunnah dan wajib. Permintaan maaf yang bersifat sunnah adalah ketika seseorang meminta maaf dalam rangka mulathafah atau “basa-basi” yang bertujuan untuk menyenangkan orang lain. Sementara itu, permintaan maaf yang bersifat wajib adalah ketika seseorang telah melakukan kezaliman terhadap orang lain dan wajib meminta penghalalan darinya. Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda:

مَن كَانَتْ له مَظْلِمَةٌ لأخِيهِ مِن عِرْضِهِ أَوْ شيءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ منه اليَومَ، قَبْلَ أَنْ لا يَكونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ، إنْ كانَ له عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ منه بقَدْرِ مَظْلِمَتِهِ، وإنْ لَمْ تَكُنْ له حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِن سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عليه

“Orang yang pernah menzhalimi saudaranya dalam hal apapun, maka hari ini ia wajib meminta perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari dimana tidak ada dinar dan dirham. Karena jika orang tersebut memiliki amal sholeh, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun jika ia tidak memiliki amal shalih, maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia dhalimi.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN