H. Masagung: Mualaf Tionghoa yang Mengukir Sejarah dalam Bisnis dan Dakwah

Laduni.ID, Jakarta – Haji Masagung, atau yang lahir dengan nama Tjio Wie Tay, adalah sosok pengusaha besar keturunan Tionghoa yang perjalanan hidupnya penuh dengan pencarian makna. Lahir di Jatinegara, Jakarta Timur, pada 8 September 1927, ia tumbuh dalam keluarga yang menganut tradisi Tionghoa tanpa agama yang dianut secara spesifik.
Sebagai seorang pengusaha, ia mencapai puncak kesuksesan. Toko Buku Gunung Agung yang ia dirikan menjadi salah satu jaringan toko buku terbesar di Indonesia, bahkan dikenal hingga mancanegara. Toko ini tutup di usia 70 tahun pada akhir 2023. Harta berlimpah, keluarga yang harmonis, dan bisnis yang berkembang pesat seakan menjadi bukti keberhasilannya di dunia. Namun, di balik itu semua, ada kekosongan yang terus menghantuinya.
Pada 1975, Masagung mengalami pengalaman spiritual yang mengubah hidupnya. Dalam sebuah mimpi, ia melihat rumah indah dengan taman dan aliran sungai kecil, tetapi tanpa jalan menuju rumah itu. Ia merenungi makna dari penglihatan itu hingga akhirnya menyadari bahwa rumah tersebut adalah perumpamaan surga, sedangkan ketiadaan jalan melambangkan kekosongan spiritual dalam hidupnya.
Kesadaran ini membawanya pada Islam. Ia menyadari bahwa memiliki segalanya di dunia tidak ada artinya tanpa bekal untuk kehidupan setelah mati. Masagung pun bersyahadat, mengikrarkan keimanannya, dan mengganti namanya menjadi Haji Masagung setelah menunaikan ibadah haji.
Perjuangan Menjalankan Syariat
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...