Ilmu Akidah Ibadah Pemikiran Paling Luhur: Teladan Syekh Abdul Hamid Kudus

Laduni.ID, Jakarta – Di antara deretan ulama Nusantara yang mengabdikan dirinya di Tanah Suci, nama Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus memiliki tempat tersendiri. Ia bukan hanya seorang alim besar, tetapi juga pengajar para pelajar dari berbagai belahan dunia di Masjidil Haram, Makkah. Ilmunya melintasi batas geografis, menjadikannya salah satu tokoh penting dalam sejarah keilmuan Islam.
Syekh Abdul Hamid Kudus memiliki silsilah keilmuan yang kuat. Nama lengkapnya adalah Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdul Qadir al-Khathib bin Abdullah bin Mujir Kudus. Ia lahir di Makkah sekitar tahun 1277 H/1860 M, meskipun dalam beberapa sumber lain disebutkan lahir pada 1280 H/1863 M. Hidupnya dihabiskan dalam lingkungan ilmu dan ibadah hingga akhirnya wafat di Makkah pada 1334 H/1915 M.
Sebagai seorang ulama yang disegani, Syekh Abdul Hamid Kudus banyak menulis kitab yang menjadi rujukan umat Islam. Salah satu karyanya yang berharga adalah Irsyad al-Muhtadi, yang merupakan syarah (penjelasan) dari Kifayah al-Mubtadi. Dalam kitab tersebut, beliau menulis:
ان أربح الأعمال أجرا وأبقاها بين الأنام ذكرا وأضوعها في عالم الملكوت نشرا اكتساب العلوم النافعة في الدنيا والأخرى وان من أفضلها وأعلاها وأجلها وأسناها علم العقائد الدينية الذي تعرف به الصفات الإلهية فهو أجمل الفنون وأرفعها وأكمل العلوم وأنفعها وأفضل الصنائع الذهنية وأجل العبادات الفكرية وان من أبدع ما جمع فيه فاوعى وأحاط باطراف المعارف
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...