Adab kepada Guru, Dua Bait Syair KH. Bisri Mustofa

 
Adab kepada Guru, Dua Bait Syair KH. Bisri Mustofa
Sumber Gambar: Archive, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta – KH. Bisri Mustofa adalah salah satu ulama besar Nusantara yang tidak hanya dikenal sebagai seorang alim, tetapi juga sebagai sastrawan dan penulis produktif. Beliau lahir pada 1915 M (1334 H) di Sawahan, Rembang, Jawa Tengah. Sejak kecil, beliau diberi nama Mashadi oleh kedua orang tuanya. Namun, setelah menunaikan ibadah haji pada 1923, beliau mengganti namanya menjadi Bisri, yang kemudian lebih dikenal dengan nama KH. Bisri Mustofa.

Perjalanan hidupnya dipenuhi dengan perjuangan di bidang pendidikan dan dakwah. Hingga akhirnya, pada hari Rabu, 17 Februari 1977 (27 Safar 1397 H), KH. Bisri Mustofa wafat di Rumah Sakit Dr. Karyadi, Semarang. Beliau mengembuskan napas terakhirnya karena serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan paru-paru. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia pesantren, namun karya-karyanya tetap hidup dan terus menjadi pegangan bagi banyak santri hingga kini.

KH. Bisri Mustofa meninggalkan warisan keilmuan yang luar biasa. Beliau menulis tak kurang dari 176 judul kitab yang mencakup berbagai disiplin ilmu, seperti tafsir, hadis, nahwu, sharaf, fikih, tasawuf, akidah, hingga ilmu logika (mantiq). Salah satu karyanya yang cukup populer di kalangan santri adalah kitab Mitra Sejati, Nerangake Ing Bab Budi Pekerti, yang diterbitkan oleh Maktabah Muhammad Nabhan, Surabaya. Kitab ini berisi tentang adab dan tata krama.

Baca Juga:

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN