Makna Anjuran Mengakhirkan Makan Sahur: Memahami Batas Akhir Waktu Sahur

 
Makna Anjuran Mengakhirkan Makan Sahur: Memahami Batas Akhir Waktu Sahur
Sumber Gambar: Shutterstock, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Salah satu kesunnahan dalam berpuasa adalah makan sahur. Hal ini didasarkan pada keterangan banyak riwayat Hadis yang menyatakan tentang keutamaan sahur. Disebutkan bahwa di dalam makan sahur itu sesungguhnya terdapat keberkahan. Rasulullah SAW bersabda:

عَلَيْكُمْ بِغَدَاءِ السُّحُورِ فَإِنَّهُ هُوَ الْغَدَاءُ الْمُبَارَكُ

“Hendaklah kalian makan sahur, karena sesungguhnya itu adalah santapan pagi yang penuh berkah.” (HR. An-Nasa’i)

Dalam riwayat lain bahkan ditegaskan agar umat Islam tidak meninggalkan anjuran bersahur, meskipun hanya dengan air putih saja. Hal ini disebabkan, bahwa selain terdapat keberkahan di dalamnya, di momen waktu sahur itu para malaikat juga sedang berdoa untuk orang-orang yang bersahur. Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW juga pernah bersabda:

السَّحُورُ أَكْلُهُ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جُرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

“Makan sahur itu penuh berkah, maka janganlah kalian meninggalkannya, meskipun salah seorang di antara kalian hanya meneguk seteguk air. Sesungguhnya Allah SWT dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.”

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN