Shalat Tarawih 20 Rakaat Umat Nabi Muhammad Menjawab Keraguan Nabi Musa

Laduni.ID, Jakarta - Salah satu peristiwa monumental dalam sejarah Islam adalah perjalanan Isra’ dan Mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana riwayat Hadis yang terdapat dalam Shahih Bukhari, disebutkan bahwa dalam peristiwa tersebut, beliau menerima perintah shalat langsung dari Allah SWT. Awalnya, shalat diwajibkan sebanyak 50 kali dalam sehari semalam. Namun, ketika Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS di langit keenam, beliau disarankan untuk meminta keringanan kepada Allah SWT. Nabi Musa AS beralasan bahwa umat Nabi Muhammad SAW tidak akan sanggup menunaikan shalat sebanyak itu, mengingat umatnya sendiri yang lebih kuat secara fisik pun tidak mampu menjalankan kewajiban tersebut.
Atas saran Nabi Musa AS, Nabi Muhammad SAW kembali menghadap Allah SWT dan meminta keringanan. Permintaan ini dilakukan beberapa kali hingga akhirnya Allah SWT menetapkan kewajiban shalat menjadi lima kali sehari, dengan pahala yang tetap sama seperti 50 kali shalat. Hakikatnya, peristiwa ini mencerminkan kasih sayang Allah SWT terhadap umat Nabi Muhammad SAW serta kebijaksanaan Nabi Musa AS yang memahami tantangan yang dihadapi manusia dalam menjalankan ibadah.
Namun, menariknya, meskipun shalat wajib hanya ditetapkan lima kali sehari, banyak dari umat Islam yang justru melakukan ibadah lebih dari itu. Tidak sedikit yang melaksanakan shalat sunnah dalam jumlah yang bahkan bisa melampaui angka 50 kali shalat dalam sehari. Misalnya, Sayyid Ali Zainal Abidin, cucu Rasulullah SAW, dikisahkan pernah melaksanakan seribu rakaat shalat dalam satu malam. Demikian pula para ulama dan wali-wali Allah yang terbiasa melaksanakan shalat sunnah dalam jumlah yang luar biasa.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...