15 Ramadhan, Memperingati Haul KH. Zubair Dahlan

Laduni.ID, Jakarta - Setiap tanggal 15 Ramadhan, ribuan santri, alumni, dan masyarakat umum biasanya berkumpul di Pondok Pesantren Sarang, kemudian berangkat ke pemakaman Simpek, Karangmangu, untuk memperingati Haul KH. Zubair Dahlan.
Acara tersebut menjadi momen sakral bagi para pencari ilmu, sekaligus ajang silaturrahmi yang mempererat hubungan antar sesama santri dan masyarakat. Haul ini tidak hanya sekadar tradisi tahunan, tetapi juga bentuk penghormatan kepada sosok ulama yang memiliki jasa besar dalam dunia pesantren dan keilmuan Islam. Tidak hanya karena sosok KH. Zubair, tetapi juga karena kharisma putranya, KH. Maimoen Zubair, yang menjadi tokoh besar.
Pelaksanaan Haul KH. Zubair Dahlan biasanya dimulai selepas shalat Ashar. Ribuan jamaah dengan penuh kekhusyukan mengikuti pembacaan surat Yasin, Tahlil, dan doa-doa yang dipanjatkan untuk kebaikan umat Islam dan sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum KH. Zubair Dahlan.
Selain itu, acara ini juga diisi dengan mau’idhoh hasanah yang biasanya disampaikan oleh putra-putra KH. Maimoen Zubair atau ulama lainnya. Mereka mengingatkan pentingnya meneladani akhlak dan perjuangan KH. Zubair dalam menegakkan ajaran Islam serta mendidik santri-santrinya dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang.
Sebagaimana disebutkan dalam situs resmi Pesantren Al-Anwar, KH. Zubair lahir di Sarang pada tahun 1323 H sebagai putra kedua dari Kyai Dahlan Sarang. Nama aslinya adalah Anwar, namun setelah menunaikan ibadah haji, digantilah namanya menjadi Zubair. Konon sejak kecil kecerdasannya sudah tampak. Beliau tumbuh dalam lingkungan keagamaan yang kuat di bawah bimbingan ayahnya.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...