Kejadian Aneh Tanda Kiamat, Syair Jawa KH. Misbah Zainal Mustofa Tuban

 
Kejadian Aneh Tanda Kiamat, Syair Jawa KH. Misbah Zainal Mustofa Tuban
Sumber Gambar: Syamsul Huda/Atunk, Ilustrasi: laduni.ID

Laduni.ID, Jakarta - Kyai Misbah Ibn Zainal Mustofa lahir pada 1919 di Rembang, Jawa Tengah. Sejak kecil, beliau sudah akrab dengan dunia pesantren dan menempuh pendidikan agama di berbagai pesantren ternama. Setelah ayahnya wafat, beliau diasuh oleh kakak tirinya dan kemudian mengikuti jejak kakaknya, Bisri Mustofa, untuk menimba ilmu di Pesantren Kasingan di bawah asuhan KH. Cholil bin Harun. Kehausannya akan ilmu membawanya melanjutkan studi ke Pesantren Tebuireng, Jombang, di bawah bimbingan KH. M. Hasyim Asy’ari. Di pesantren ini, kepiawaiannya dalam ilmu bahasa dan penguasaan kitab-kitab klasik menjadikannya sosok yang disegani.

Sepulang dari Tebuireng, Kyai Misbah menikah dengan Masruroh, putri KH. Ridwan, pengasuh Pesantren Al-Balagh, Bangilan, Tuban. Dari pernikahan ini, beliau dikaruniai lima anak. Sepanjang hidupnya, ia dikenal sebagai ulama yang berkontribusi dalam dunia keilmuan Islam, khususnya dalam bidang sastra keagamaan. Syair-syairnya banyak mengandung pesan moral dan spiritual, seperti tanda-tanda kiamat yang mengingatkan manusia untuk senantiasa memperbaiki diri. Kyai Misbah wafat pada 18 April 1994, meninggalkan warisan ilmu yang berharga bagi umat Islam.

Beliau banyak menulis karya baik dalam bahasa Arab, Jawa, aksara Pegon dan lainnya. Di antara karyanya adalah di bawah ini dikutip dari Syi’ir Tanda Qiyamat:

"Mawi berkah asma Allah ingkang Rahman
Ingkang rahim welas murah kanugerahan

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN