“I’tikaf” sebagai Konsep Perenungan Diri dan Momentum Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Laduni.ID, Jakarta - I’tikaf adalah salah satu ibadah yang memiliki dimensi spiritual mendalam dalam ajaran Islam. Secara etimologis, i’tikaf berasal dari kata “‘akafa” yang berarti menetap atau berdiam diri di suatu tempat. Dalam terminologi syariat, i’tikaf diartikan sebagai berdiam diri di masjid dalam rangka beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT yang disertai dengan niat.
Ibadah i’tikaf memiliki dasar dalam Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ
“Dan janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid.” (QS. Al-Baqarah [2]: 187)
Secara tersirat ayat ini menunjukkan bahwa i’tikaf merupakan ibadah yang dilakukan di masjid dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah, menghindari hal-hal duniawi, dan memperbanyak perenungan serta ibadah.
Dalam Hadis, Rasulullah SAW mencontohkan praktik i’tikaf, sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah r.ha, berikut:
كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يَعْتَكِفُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ، ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...