Jejak Sejarah “Halalbihalal” dalam Manuskrip Kuno Nusantara

Laduni.ID, Jakarta - Halalbihalal adalah tradisi khas umat Islam di Indonesia yang selalu hadir di momen Lebaran. Halalbihalal menjadi ajang silaturahmi dan saling memaafkan antar keluarga, sahabat, tetangga, hingga pejabat negara. Tradisi ini memiliki sejarah panjang dan kaya makna termasuk juga terekam dalam manuskrip kuno Nusantara.
Seorang sejarawan hukum dalam akun X-nya @Sam_Ardi mengatakan bahwa dua sumber sejarah berbahasa Jawa aksara hanacaraka dan pegon menyebutkan Halalbihalal telah dilaksanakan di Jepara, satu sumber sejarah menyebut caranya dengan berjabat tangan meminta maaf. Ia merujuk pada manuskrip kuno digital berkode Mss Jav 10 (1794), CS 114 PNRI, dan manuskrip Ceritera Hasanuddin yang didigitalisasi Bibliothèque nationale de France.
Baca juga: Sejarah Halal Bi Halal yang Belum Diketahui Banyak Orang
Dalam tayangan Ngaji Manuskrip Kuno Nusantara atau Ngariksa, Kang Oman sapaan akrab Prof. Dr. Oman Fathurahman, mengulas hal ini. Ia menyebutkan teks dengan "Sunan Makdum sira meringeh haluliman guru pun dangu gen patakenan ngaseh haluliman minta sih aneda halal bah halal", yang kurang lebih berarti: Sunan Makdum hendak mengunjungi Syekh Abdul Iman, sang guru, yang telah ditanyai bahwa beliau akan menyelenggarakan halalbihalal.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...