Tentang “Keluyuran”, Rahib Buhaira, dan Tanda-Tanda Kenabian Muhammad

Laduni.ID, Jakarta - Siapa sangka ternyata “keluyuran” atau bepergian itu mengandung keberkahan. Mengenai hal ini, menarik menyimak penjelasan Gus Baha dalam salah satu pengajian yang tersebar rekamannya di dalam platform Youtube.
Dalam penjelasannya, Gus Baha mengungkap tentang berkahnya “keluyuran”. Hal ini dihubungkan dengan kebiasaan para sesepuh Nabi Muhammad terdahulu yang memang gemar bepergian. Adalah bangsa Quraisy sejak dulu mempunyai kebiasaan “keluyuran” yang dari sini seharusnya mereka banyak tahu tentang tanda-tanda kuasa Allah SWT. Sehingga bagi mereka yang tidak beriman, maka dengan dasar kebiasaan itu pula Allah menyinggungnya.
Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ أَتَوْا عَلَى الْقَرْيَةِ الَّتِي أُمْطِرَتْ مَطَرَ السَّوْءِ ۚ أَفَلَمْ يَكُونُوا يَرَوْنَهَا ۚ بَلْ كَانُوا لَا يَرْجُونَ نُشُورًا
“Sungguh, mereka (kaum kafir Makkah) benar-benar telah melalui negeri (Sodom) yang (dahulu) dijatuhi hujan yang buruk (hujan batu). Tidakkah mereka menyaksikannya? Bahkan, mereka itu sebenarnya tidak mengharapkan adanya kebangkitan.” (QS. Al-Furqan: 40)
Harusnya dari kebiasaan “keluyuran” itu mereka para kaum kafir Quraisy menjadi tahu banyak hal tentang kekuasaan Allah. Tetapi, nyatanya mereka tidak beriman, sehingga Allah pun menyindir kebebalan mereka agar tersadar.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...