Tak Perlu Khawatir Su’ul Khatimah, Jika Hidup Kita Terikat dengan Kalimat Tauhid

Laduni.ID, Jakarta - KH. Bahauddin Nur Salim, atau yang lebih disapa Gus Baha, sering kali memberikan pencerahan hidup dalam setiap ceramahnya. Salah satu hal menarik yang disampaikannya adalah tentang makna terdalam dari kalimat tauhid: Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah.
Dalam ceramahnya yang disampaikan pada Majelis Tahlil Haul ke-52 KH Ma’shoem Achmad di Lasem, Rembang—sebagaimana rekaman yang bisa diakses dalam platform Youtube, Gus Baha menyampaikan betapa dahsyatnya kalimat tersebut, bahkan dalam timbangan akhirat.
Mengutip pernyataan Imam Sya’rani dalam kitab Minanul Kubra, Gus Baha menegaskan bahwa ma’rifatullah—pengenalan terhadap Allah—tidak bisa diberedel, tidak bisa dihapus atau dilenyapkan, Al-Ma’arifu laa Tuslabu. Karena itulah, kata beliau, para ulama tak pernah khawatir soal su’ul khatimah (akhir hidup yang buruk). Sebab, siapa pun yang di dalam hidupnya terikat dengan kalimat thayyibah ini, niscaya akan mendapat pertimbangan agung di sisi Allah.
“Kalau dalam dokumen hidupmu tertulis banyak kesalahan, tapi di dalamnya juga tercantum Laa ilaaha illallah Muhammadur Rasulullah, maka malaikat akan ditanya oleh Tuhan: ‘Kamu berani mengabaikan kalimat itu?’ Dan malaikat akan menjawab, ‘Tidak berani, Tuhan,’” jelas Gus Baha.
Inilah bentuk rukhshah (keringanan) bagi umat Nabi Muhammad. Tidak perlu penjabaran yang rumit, cukup lafadh ini menjadi syafaat. Sabda Nabi yang berbunyi;
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...