Jangan Bangga pada Leluhur Saja, Keturunan Juga Berperan Menjaga Marwah

Laduni.ID, Jakarta – Pernahkah kita berpikir bahwa nasib nama baik seorang tokoh besar bisa berubah tergantung pada anak cucunya? KH. Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, menyinggung hal penting ini saat mengulas kitab Adabul ‘Alim wal Muta’allim karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari di Pesantren Tebuireng.
Menurut Gus Baha, status seseorang setelah wafat ternyata sangat dipengaruhi oleh keturunannya. Bukan hanya soal silsilah, tapi tentang sejauh mana anak cucu mampu menjaga dan melanjutkan nilai-nilai serta perjuangan sang leluhur.
Sebagai contoh, Gus Baha mengangkat kisah Nabi Ibrahim AS yang memiliki keturunan hingga Nabi Yusuf AS. Nabi Yakub AS, atau Israil, adalah keturunan Nabi Ibrahim. Dari keturunan Yakub inilah kemudian lahir Bani Israil yang hari ini kita kenal sebagai bagian dari sejarah bangsa Israel modern. Karena simbol negara Israel yang identik dengan bintang Daud dan simbol Yahudi, banyak yang kemudian mengasosiasikan Nabi Ibrahim sebagai bagian dari sejarah Yahudi.
Namun, Allah membantah persepsi ini secara langsung melalui firman-Nya: “Ibrahim bukanlah seorang Yahudi, bukan pula Nasrani.” (QS. Ali Imran: 67). Bagi Gus Baha, ini menunjukkan betapa pentingnya narasi sejarah dan bagaimana peran keturunan bisa menggeser persepsi terhadap sosok besar.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Support kami dengan berbelanja di sini:
Memuat Komentar ...