Ghosn Lesson

 
Ghosn Lesson

Oleh : Rendy Saputra

LADUNI.ID, Jakarta - Nissan di ujung tanduk. Hutangnya 20 milliar dollar. Dari 46 model produk, hanya 3 yang laku. Kerugiannya tahun itu 6,6 Milliar dollar. 1 Milliar dollar hari ini setara 14T lebih. Anda bisa bayangkan betapa besar luka finansial yang dialami Nissan saat itu.

Kejadian itu terjadi kisaran tahun 98-99. Beratnya keadaan finansial Nissan akhirnya mendorong Nissan untuk menjual sebagian sahamnya. Strategi umum kebanyakan perusahaan yang butuh cash segar. Lepas sebagian kepemilikan guna mendapatkan dana segar.

Perusahaan otomotif prancis, Renault, di tahun 1999 akhirnya membeli saham Nissan 36,8%. CEO Renault Louis Scheweitzer melihat ini sebagai sebuah peluang. Ada perusahaan otomotif yang lagi down, lagi jual murah. Ini peluang ambil saham. Ditambah lagi Renault pernah punya pengalaman turn-arround di tahun 1997. Tergambar di benak Om Louis untuk memperbaiki Nissan ke posisi hebat.

CEO Renault mengambil keputusan bukan tanpa perhitungan. Dia memang punya sosok yang diyakini bisa memperbaiki Nissan. Karena sosok inilah yang memperbaiki Renault di 1997 : Carlos Ghosn.

Ghosn lahir di Brazil, berdarah Lebanon dan menyelesaikan studi politekniknya di Prancis. Setelah lulus langsung bekerja di Michelin. Perusahaan ban ternama dunia. Di usia 30 tahun sudah diangkat jadi COO (Chief Operational Officer), Direktur Operasional. sadis. Anda bisa bayangkan betapa cepat karirnya melesat.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN