Memahami Esensi Sejarah Nabi

 
Memahami Esensi Sejarah Nabi

LADUNI. ID, Sejarah-SIAPA yang tidak merasa senang dengan tokoh yang telah mengantarkannya dari lembah kegelapan, menuju mahligai yang terang-benderang? 

Siapa yang tidak gembira dengan sosok yang telah menunjukinya ke jalan kebenaran? Semua orang bangga dengan orang-orang yang telah mengarahkannya ke jalan hidup yang benar. Begitulah perasaan umat Islam yang senang dengan datangnya Rabiul Awal, bulan kelahiran sosok teladan, Nabi Muhammad saw.

Hal ini dapat dilihat pada pribadi jutaan Muslim sedunia yang menampilkan rasa cintanya kepada Nabi saw dengan melakukan berbagai ritual keagamaan, melantunkan zikir pujian dan shalawatan kepada kekasihnya. 

Bulan Rabiul Awal menjadi momentum bagi umat Islam untuk merenungi kembali perjuangan Rasulullah saw dalam menyebarkan Islam.

Pada bulan inilah kitab-kitab yang mengupas tentang ahklak, rupa, dan perjuangan Rasulullah semakin geliat dipelajari. 

Kitab-kitab dimaksud mungkin pada bulan yang lain hanya menjadi bacaan sebulan sekali, tapi pada bulan ini dibaca berulang kali. Inilah bukti senang, gembira, dan cintanya umat Islam kepada sosok yang telah mengajarinya kehidupan yang abadi.

Berbagai kisah yang dilalui Rasulullah saw dipelajari bukan hanya sekadar untuk diketahui, tapi bagaimana sirah hidup beliau bisa teraplikasi dalam kehidupan kita sehari-hari.

 Setelah membaca sirah nabawiyah diharapkan pribadi kita bisa berubah, dari akhlak tercela menjadi baik, dari pribadi yang suka berbohong menjadi manusia yang jujur. Seperti apa seharusnya memahami sirah beliau agar menjadi cerminan kita dalam kehidupan sehari-hari?

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN