Punya Gejala Mirip, Ini Perbedaan DBD dan 5 Penyakit Lain
LADUNI.ID,NASIONAL - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia beberapa hari belakangan terus bertambah. Beberapa wilayah yang mencatat adanya kasus DBD di antaranya Surabaya, Bekasi, Depok, dan Jakarta.
Meski beberapa kali terjadi wabah DBD di Indonesia, tapi kebingungan tentang penyakit ini terus terjadi. Salah satunya karena DBD mempunyai sejumlah gejala yang mirip dengan penyakit lainnya.
Hal ini juga pernah disampaikan oleh Dr Widodo Judarwanto Sp.A dari Allergy Behaviour Clinic & Picky Eaters Clinic Jakarta dalam tulisannya di laman Kompas.com.
Widodo menjelaskan, diagnosis DBD sering tertukar dengan demam tifoid, infeksi tenggorokan, infeksi otak, campak, flu, atau infeksi saluran napas lain.
Menurut Widodo, itu karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD sangat bervariasi. Lalu, untuk berjaga-jaga bagaimana kita membedakan gejala DBD dengan penyakit lain?
1. DBD dan Tifus
DBD dan tifus memiliki satu gejala yang sama yaitu demam. Meski begitu, demam kedua penyakit tersebut berbeda satu sama lain.
Demam pada DBD berlangsung sepanjang hari. Sedangkan pada tifus, demam hanya berlangsung atau meninggi pada waktu sore dan malam.
Pola demam DBD juga cukup berbeda, biasanya mendadak tinggi dalam dua hari pertama kemudian menurun pada hari ketiga dan meningkat lagi. Pola ini sering disebut dengan siklus pelana kuda.
UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN
Kunjungi Juga
- Pasarkan Produk Anda dengan Membuka Toko di Marketplace Laduni.ID
- Profil Pesantren Terlengkap
- Cari Info Sekolah Islam?
- Mau Berdonasi ke Lembaga Non Formal?
- Siap Berangkat Ziarah? Simak Kumpulan Info Lokasi Ziarah ini
- Mencari Profil Ulama Panutan Anda?
- Kumpulan Tuntunan Ibadah Terlengkap
- Simak Artikel Keagamaan dan Artikel Umum Lainnya
- Ingin Mempelajari Nahdlatul Ulama? Silakan
- Pahami Islam Nusantara
- Kisah-kisah Hikmah Terbaik
- Lebih Bersemangat dengan Membaca Artikel Motivasi
- Simak Konsultasi Psikologi dan Keluarga
- Simak Kabar Santri Goes to Papua
Memuat Komentar ...