Mengintip Perjuangan Anak-anak Menerjang Arus di Negeri Ini
LADUNI.ID,INTERNASIONAL- Pemandangan bersekolah dengan berenang dan mengarungi air dan bakau, dan mengikat buku sekolah Anda dalam kantong plastik di atas kepala anda agar tidak basah merupakan salah satu cuplikan realita di berbagai dunia ini.
Fenomena ini juga turut dilakoni pelajar di negara Filipina. Anak-anak di negara tersebut harus berjuang untuk menjaga kepala anda tetap di atas air dan berjuang melawan arus.
Bahkan untuk beberapa anak di Filipina, perjuangan ini adalah rutinitas sehari-hari - tetapi sebuah badan amal sedang berusaha untuk membantu mereka mengakses pendidikan dengan lebih mudah lewat penyediaan sejumlah perahu ke masyarakat.
Lahirnya The Yellow Boat of Hope Foundation awalnya dicetuskan di sosial media, namun beberapa tahun belakangan, gerakan ini telah menjadi kegiatan di seluruh negeri untuk membantu anak-anak sekolah yang membutuhkan.
Salah satu masyarakat pertama yang dilayani badan amal itu adalah komunitas nelayan dan petani rumput laut yang tinggal di rumah panggung di laut lepas pantai Kota Zamboanga, sebuah wilayah miskin di Mindanao.
Realita disana menyebutkan bahwa anak-anak harus mengarungi air sejauh satu kilometer hanya untuk sampai ke sekolah. Jika ombaknya tinggi, mereka terpaksa harus berenang.
"Hal ini berbahaya dan tidak aman, bahkan jika mereka adalah perenang yang baik," kata pendiri yayasan itu, Jay Jaboneta.
Tidak sedikit cerita pilu yang lahir dalam keseharian dari anak-anak itu yang tidak bisa berenang dengan baik.
Memuat Komentar ...