Cara Imam Syafi'i Mengelola Perbedaaan Pendapat
Laduni.ID, Jakarta - Dikisahkan bahwa Yunus bin Abdul A’la, salah seorang murid Imam Syafi’i pernah berbeda pendapat dengan sang guru mengenai satu permasalahan dalam sebuah pelajaran yang dilaksanakan di masjid. Keduanya saling berbeda pendapat dengan argumentasinya masing-masing. Ketika itu, berdirilah Yunus bin Abdul A'la sambil marah dan meninggalkan pelajaran, lalu pulang ke rumahnya.
Malam pun tiba, Yunus bin Abdul A'la mendengar suara pintu rumahnya diketuk orang.
“Siapa?,” tanya Yunus.
“Muhamad bin Idris,” kata seseorang yang mengetuk pintu.
Pikiran Yunus menerawang pada siapa saja yang bernama Muhammad bin Idris (karena banyak nama yang mirip), kecuali satu yang tak terlintas yakni Imam As-Syafi’i. Saat pintunya dibuka, Yunus bin Abdul A'la terkaget luar biasa.
“Ternyata Imam Syafi’i!,” batin Yunus sambil terkejut.
Kemudian Imam Syafi’i berkata, “Hai Yunus, ratusan masalah menyatukan kita, apakah hanya gara-gara satu masalah kita berpisah? Janganlah engkau berupaya untuk selalu menang dalam setiap perbedaan, karena memenangkan hati lebih utama daripada memenangkan sikap. Jangan kau hancurkan jembatan yang sudah kau bangun dan kau seberangi. Karena bisa jadi engkau membutuhkannya untuk kembali di satu hari nanti.”
Imam Syafi’i melanjutkan ucapannya, “Upayakan engkau selalu membenci kesalahan, bukan membenci pelakunya. Marahlah engkau pada maksiat, tapi maafkan pelakunya. Kritiklah pendapat orang, namun hormati yang mengatakannya. Kepentingan kita dalam kehidupan ini adalah mengalahkan penyakit, bukan menghakimi orang sakit.”
Memuat Komentar ...