Kumpulan Dawuh - Dawuh Gus Miek #2

 
Kumpulan Dawuh - Dawuh Gus Miek #2

LADUNI. ID, Jakarta - Dhawuh 37 Pondok pesantren ini, walaupun kecil, mbok ya biarkan hidup, yang luar biar di luar, yang dalam biar di dalam.

Dhawuh 38 Saya punya pertanyaan buat diri saya sendiri: mampukah saya mengantarkan “anak-anak?”
Sedang ulama saja banyak yang kurang mampu mengantarkan anak-anak untuk saleh dan sukses. Suksenya diraih, salehnya meleset. Di dalam pesantren sama sekali tidak diajarkan keterampilan. Timbul pertanyaan: Bagaimana anak-anak kami nanti di masa mendatang, bisnisnya, ekonominya, nafkahnya hariannya? Mungkinkah mereka berumah tangga dengan kondisi seperti ini?.

Dhawuh 39 Mbah, manusia itu kalau punya keinginan, hambatannya Cuma dua. Godaan dan hawa nafsu. Kuat cobaan apa tidak, kuat dicoba apa tidak.

Dhawuh 40 Para santri itu lemah pendidikan keterampilannya. Sudah terlanjur sejak awalnya begitu. Tapi alhamdulillah, di pesantren-pesantren seperti Gontor dan pondok pabelan diajarkan keterampilan-keterampilan. Di sana, keterampilannya ada, tapi wiridannya tidak ada. Saya senang pesantren yang ada wiridannya.

Dhawuh 41 Sukses dalam studi belum menjamin sukses dalam hidup. Pokoknya, di luar buku, di luar bangku, di luar kampus, masih ada kampus yang lebih besar, yakni kampus Allah. Kita harus banyak . Antara lain belajar dangdut Jawa, dan belajar tolak berhala itu sulit sekali! Sulit sekali.

Dhawuh 42 Hidup ini sejak lahir hingga mati, adalah kuliah tanpa bangku.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN