Tahun 1700-an M: Siapa Sangka Revolusi Politik Prancis Berawal dari Kedai Kopi, Bagaimana Sekarang?

 
Tahun 1700-an M: Siapa Sangka Revolusi Politik Prancis Berawal dari Kedai Kopi, Bagaimana Sekarang?
Sumber Gambar: Laduni.id

Laduni.ID, Jakarta - Pada awal abad ke-18, seorang Italia bernama Francesco Procopio Dei Coltelli membuka sebuah kedai kopi bernama Le Procope di Paris. Kedai kopi ini tidak hanya menjadi tempat menikmati minuman panas, tetapi juga menjadi pusat pertemuan sosial yang penting.

Siapa sangka, revolusi Prancis yang terkenal itu berawal dari obrolan-obrolan di kafe ini. Keberadaan Le Procope menjadi saksi bisu dari perubahan besar yang terjadi di Prancis, di mana ide-ide revolusioner mulai terbentuk dan menyebar di antara para pengunjungnya.

Le Procope segera dikenal sebagai tempat berkumpulnya kalangan intelektual dan seniman Paris. Kedai kopi ini menjadi pusat pencerahan di mana informasi dan pemikiran dibagikan dengan bebas.

Beberapa tokoh terkemuka seperti Jean-Jacques Rousseau, Denis Diderot, Voltaire, dan Pierre-Augustin Caron de Beaumarchais sering mengunjungi kafe ini.

Mereka datang untuk berdiskusi, bertukar ide, dan memperdebatkan berbagai konsep yang kemudian menjadi dasar dari revolusi yang mengubah wajah Prancis. Le Procope menjadi saksi dari perkembangan pemikiran yang mendorong masyarakat menuju perubahan.

Diskusi di Le Procope semakin intensif seiring berjalannya waktu. Para pengunjung mulai membahas isu-isu yang lebih kritis, termasuk konsep pemisahan kekuasaan dalam negara.

Topik ini sangat relevan dengan situasi di Paris pada saat itu, di mana rakyat mulai merasa tidak puas dengan kekuasaan absolut raja.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN