Mengembalikan Ayat-ayat Yang Hilang
LADUNI.ID - Bertuhan adalah keniscayaan untuk meyakini, menyembah dan mengekspresikan kesadaran keterbatasan diri menuju realitas tanpa batas. Kemudian hal tersebut menjadi suatu pilihan ketika beruwujud menjadi agama yang menghadirkan komunitas sosial keagamaan berupa Muslim, Kristen, Katolik, Konghucu, Hindu, Budha dan sekian institusi agama lainnya.
Mulai saat itulah terlihatlah adanya persimpangan, tikungan dan bahkan mungkin lajur jalan yang berbeda dimana setiap orang yang menapakinya harus meyakini jalannya tanpa harus saling menyalahkan. Namun tidak mudah menempatkan keyakinan dan ego kemanusiaan bertindak pada tempatnya. Beberapa ada yang konsisten dan mengetahui letak antara keniscayaan dan pilihan. Tapi pada saat yang sama juga terdapat beberapa orang yang terjebak pada pilihan-pilihan institusional belaka dengan mengabaikan kenisacayaan pertama yang bersifat universal.
Keterjebakan pada pilihan-pilihan inilah proses perpecahan dan permusuhan mulai muncul ke permukaan. Padahal pada setiap pilihan agama selalu terdapat ayat-ayat tentang kenisacayaan uiversaliatas kebertuhanan, namun ayat tersebut tidak terlalu diminati oleh pemilihnya. Setidaknya ada dua asumsi yang menyebabkan kealpaan umat beragama terhadap ayat-ayat keniscayaan universalitas tersebut.
Pertama, ayat-ayat universalitas keniscayaan kebertuhanan memang relatif lebih sedikit dibandingkan ayat-ayat penguatan dan pembenaran terhadap pilihan agama sebagai jalan menuju Tuhan. Secara sederhana ayat-ayat penguatan ini memang memberi pesan kekokohan dan prinsip dalam menjalankan agama sebagai pilihan.
Memuat Komentar ...