Menemani Minoritas
LADUNI.ID - Kata "Minoritas" diperdebatkan maknanya. Kata itu interpretable. Ia tidak selalu berarti sedikit atau kecil secara nominal, tetapi juga bisa berarti mereka yang tersubordinasi dan termarjinalisasi secara sosial, tereduksi dan terdiskriminasi secara hukum. Ada yang memaknai kelompok minoritas sebagai kaum "Mustadh'afin" atau "Mazhlumin"
Maka manakala tiba giliran saya bicara, saya mengatakan : "Menemani Minoritas merupakan misi Profetik". Al-Qur'an menyatakan : "Aku turunkan kepadamu (Muhammad) agar kamu membebaskan manusia dari kegelapan menuju Cahaya". Kegelapan adalah kebodohan dan kezaliman. Cahaya adalah ilmu pengetahuan dan keadilan.
"Menemani Minoritas adalah menemani mereka yang hatinya luka". Saat orang-orang Nasrani Najran pulang dari acara diskusi dengan Nabi Muhammad di masjid Nabawi, salah seorang di antara mereka bertanya: "Jika aku ingin bertemu lagi denganmu, di mana aku menemuimu?". Nabi menjawab : "Carilah aku di tengah-tengah mereka yang hatinya luka".
Selanjutnya saya mengatakan : "kita perlu merekonstruksi atau meredefinisi sejumlah terminologi keagamaan. Antara lain kata "Kafir'. Ini kata krusial dalam isu-isu keagamaan. Ia harus dikembalikan pada makna genuinnya. Yakni orang yang mengingkari atau menolak kebenaran dan keadilan. Jadi ia bukan lagi bermakna suatu identitas komunitas suatu agama selain komunitas agamaku.
Memuat Komentar ...