Nasihat untuk Nur Sugik (Gus Nur)

 
Nasihat untuk Nur Sugik (Gus Nur)

Oleh: KH. Ahmad Ishomuddin

LADUNI.ID, Jakarta - Terus terang saya tidak kenal dan belum sekalipun bertemu langsung dengan orang yang bernama Nur Sugik, atau Gus Nur. Saya hanya mendengar namanya dari para pemuda NU yang melaporkan sepak terjangnya kepada saya. Saya juga tidak pernah dengar langsung ceramah-ceramah agamanya. Saya hanya sempat beberapa kali mendengar ceramahnya yang dipublikasikan di media sosial.

Ceramahnya kebanyakan hanya berisi sumpah serapah yang dialamatkan kepada siapa saja yang tidak dia sukai. Ceramahnya yang menghujat Banser, menyerang kehormatan NU, dan mendiskreditkan pemerintahan RI, khususnya kehormatan Presiden RI. Saya tidak tahu apa motiv, niat, di balik ceramah-ceramah agamanya yang emosional, provokatif, tidak beradab, berisi omong kotor, dan saya yakin tidak menenangkan jiwa para pendengarnya.

Untuk mengetahui kekeliruan isi ceramah agamanya yang kasar dan jauh dari sopan santun itu, rasanya tidak perlu memiliki ilmu agama yang cukup mendalam. Lebih-lebih lagi jika yang sempat mendengarkannya adalah orang yang sangat mendalam ilmu agamanya.

Memerhatikan ucapan dan tindak tanduknya saat berceramah saja, kesan bahwa ia bermasalah dengan dirinya sendiri tampak begitu nyata. Sepertinya ia ingin menunjukkan kelebihan-kelebihan dirinya di hadapan para pengagumnya, tetapi sesungguhnya semua itu hanyalah kamuflase untuk menutupi segudang kekurangannya. Arogansinya tampak begitu jelas, tak bisa ditutup-tutup dengan kepura-puraan. Sepertinya ia ingin menutupi keangkuhannya, sedangkan semua orang telah mengetahuinya.

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN