Memahami Hadis dengan Membedakan antara Makna Hakikat dan Makna Kiasan

 
Memahami Hadis dengan Membedakan antara Makna Hakikat dan Makna Kiasan

LADUNI.ID  - Rasulullah SAW lahir dan besar hidup di lingkungan masyarakat yang tinggi nilai sastra dalam ungkapan bahasanya. Ungkapan Beliau dalam bahasa hadis terkadang bisa dipahami bukan dalam arti hakikat atau makna sebenarnya, tapi dipahami sebagai makna kiasan, simbolik, atau perumpamaan. Misalnya Rasulullah SAW. bersabda: "IDZAA JAA RAMADHANU FUTTIHAT ABWAAB AL-JANNAH WA GULLIQAT ABWAAB AN-NAAR WA SHUFFIDAT ASY-SYAYAATHIN". Artinya: "Apabila tiba bulan Ramadhan, maka pintu-pintu surga terbuka, pintu-pintu neraka tertutup, dan setan-setan terborgol atau terbelenggu". (HR. Muslim dari Abu Hurairah).

Ketika bulan Ramadhan terjadi pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, pencurian dan berbagai kejahatan lainnya, muncul pertanyaan: Bagaimana bisa terjadi padahal setan sudah diborgol atau dirantai? Apakah borgolnya lepas? Antara hadis dengan fakta di masyarakat tidak sesuai? Dimana kebenaran hadis tersebut?

Pertanyaan dan kebingungan tersebut muncul karena hadis tersebut di atas dipahami dalam arti fisik yang sebenarnya. Disebut pintu dan borgol atau rantai, lalu kita membayangkan pintu dan rantai secara fisik yang ada di rumah atau di tempat lain.

Makna hadis ini bisa dipahami dalam arti kiasan. Dalam teks hadis lainnya, disebutkan: "Apabila tiba bulan Ramadhan, maka pintu-pintu langit terbuka. (HR. Bukhari). Makna yang dimaksud pintu surga atau pintu langit terbuka adalah Rahmat Allah yang melimpah ruah selama bulan Ramadhan sejak awal hingga akhir. Rahmat Allah bentuknya macam-macam, seperti amal kebaikan sekecil apa pun nilai dan pahalanya pasti dilipatkangandakan. Dosa dan kesalahan sebesar apa pun pasti diampuni. Rahmat Allah yang sangat berlimpah inilah yang membuka peluang sangat besar masuk surga. Sebaliknya, sangat kecil peluang masuk neraka; peran malaikat selama Ramadhan ini lebih banyak dan sebaliknya peran setan semakin kecil bagi orang-orang yang memanfaatkan bulan Ramadhan dengan baik. Jangan dibatasi, Rahmat Allah pada awal Ramadhan saja, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Hadis yang populer bahwa "Awal Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah pembebasan dari nereka". (HR. Dailami dan Ibnu Asakair). 

UNTUK DAPAT MEMBACA ARTIKEL INI SILAKAN LOGIN TERLEBIH DULU. KLIK LOGIN