Profil
Al-Manar adalah sebuah Pondok pesantren putra-putri yang terletak di Jalan Raya Solo-Semarang. Tepatnya di Desa Bener Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, 3 KM sebelah selatan kota Salatiga. Nama Al-Manar secara resmi muncul pada masa kepengasuhan Kyai Fatkhurrohman, tahun 1982 yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari Pesantren “As-Suyuthiyyah” yang didirikan dan dirintis oleh Al Mukarrom Simbah KH. Djalal Suyuthi pada tahun 1913.
Misi Al-Manar adalah menciptakan generasi yang berakhlaqul Karimah dan mampu menghadapi tantangan zaman modern. Misi itu dituangkan dalam kurikulum yang menerapkan sistem klasik (sorogan dan bandongan) yang bertitik berat pada kajian-kajian kitab kuning karangan ulama’ syafi’iyyah. Oleh karena itu, substansi yang ditekankan adalah nahwu, sorof, fiqih, ushul fiqih, hadits, tafsir, tauhid, tasawuf, dan tarikh. Berikut ini adalah potret singkat perjalanan Pon-pes Al-Manar yang diambil dari beberapa sumber.
Desa Petungsari adalah sebuah desa yang sekarang bernama “Bener”. Karena penjajahan yang dialaminya, kesulitan dalam mengembangkan syiar Islam dirasakan sekali oleh masyarakat desa ini. Cuma satu dua orang yang mengenal ajaran Islam, bahkan masyarakat desa ini dikenal sebagai masyarakat yang rusak dan akrab dengan mo-limo dan jauh dari agama serta banyak non muslimnya.
Adalah Bapak Juwahir, salah satu warga desa Petungsari yang memimpin sebuah mushola, yang merasa tergugah untuk memperdalam ajaran Agama Islam dengan menjadi santri dari Kyai Naim, Kyai dari Desa Cabean. Semakin hari jamaah di mushola beliau semakin bertambah banyak sehingga terjadilah sebuah kesepakatan antara Bapak Juwahir dengan Kyai Naim untuk mendatangkah seorang Kyai guna mengasuh jamaah yang semakin bertambah tersebut. Beberapa bulan kemudian, Kyai Na’im meminta KH. Djalal Suyuthi untuk memikul tugas tersebut.
Memuat Komentar ...